Kawah Ijen

13 September 2019 0 Comments

Kawah Ijen

 

Kawah Ijen adalah sebuah kawah dari Gunung Ijen yang memiliki panorama indah dan bisa dikunjungi sebagai objek wisata pegunungan. Pemandangan yang ditawarkan akan memberikan ketenangan tersendiri bagi para wisatawan. Walau pada dasarnya wisatawan perlu mendaki dengan bersusah payah, namun saat berada di puncaknya akan ada pemandangan menakjubkan yang mungkin tidak ada di kawah gunung lainnya.

Salah satu keunggulan dari Kawah Ijen adalah pemandangan Blue Fire. Blue Fire itu sendiri adalah pemandangan api biru dari belerang di Kawah Ijen yang konon katanya hanya ada 2 di dunia. Blue Fire ini hanya bisa dilihat saat hari sedang gelap, alias malam hari. Hal inilah sisi unik dari Gunung Ijen, dimana wisatawan yang ingin melihat Blue Fire harus mendaki mulai tengah malam agar tidak kehilangan pemandangan tersebut

Yang menjadikan salah satu daya tarik lain di Kawah Ijen adalah aktivitas para petambang yang memikul puluhan kilogram belerang. Usaha keras mereka begitu banyak disorot oleh media di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan kondisi yang berbahaya mereka tetap mengais nafkah meskipun mereka harus bertaruh nyawa menghirup udara yang beracun dari Kawah Ijen

FASILITAS DI KAWAH IJEN 

  • Warung makanan – Di sekitar loket masuk Kawah Ijen ada banyak warung makanan dan juga tempat makan yang bisa dikunjungi untuk sekadar sarapan mengisi tenaga sebelum mendaki. Makanan yang disajikan cukup lengkap dan bisa menghangatkan badan.
  • Toilet – Masih di sekitar loket masuk, ada toliet umum yang bisa digunakan untuk keperluan buang air kecil dan buang air besar.
  • Lokasi parkir – Ada lokasi parkir kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 yang cukup luas dan bisa menampung kendaraan wisatawan.
  • Persewaan masker – Karena Kawah Ijen ini masih aktif, maka wisatawan disarankan untuk menyewa masker khusus untuk menghindari bau belerang yang berbahaya
  • Jalur pendakian luas – Tidak seperti gunung lainnya yang memiliki jalur pendakian yang sempit, Kawah Ijen ini bisa didaki dengan jalur pendakian yang cukup luas dan lapang sehingga relatif tidak berbahaya. Namun tetap perlu untuk berhati-hati agar selamat sampau tujuan.
  • “Taksi” lokal – Jika wisatawan tidak kuat mendaki, karena memang jalurnya sangat terjal, wisatawan bisa naik “taksi” lokal, yaitu sebuah gerobak yang bisa dinaiki dan didorong atau ditarik oleh penduduk lokal untuk membantu sampai di puncak.
  • Melihat penambang belerang – Kawah Ijen menjadi mata pencaharian bagi sebagian warga lokal di sekitarnya untuk menambang belerang. Wisatawan yang datang bisa melihat kegiatan tersebut di pagi harinya.
  • Sunrise view point – Di sekitar Kawah Ijen ada spot untuk melihat sunrise atau matahari terbit terbaik.
  • Blue Fire – Blue fire bisa disaksikan jika perjalanan pendakian Anda cepat, karena blue fire akan hilang jika fajar telah menyingsing.
  • Oleh-oleh atau souvenir – Oleh-oleh atau soubenir dari Kawah Ijen yang banyak dijual adalah ukiran dari belerang setempat.

TAXI IJEN

 

Taksi di Gunung Ijen ini merupakan kendaraan yang dimodifikasi sedemikian rupa agar nyaman untuk pelanggan. Taksinya berupa gerobak dan menggunakan tenaga manusia sebagai penggeraknya. Dalam sekali beroperasi, ada tiga orang driver yang mengendalikan kendaraan ini. Dua orang di depan menarik tali, sementara satu orang di belakang yang mengontrol arah termasuk mengendalikan rem.

KEINDAHAN BLUE FIRE 

 

Fenomena Blue Fire yang ada di Kawah Ijen ini mungkin sudah ada sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Namun, keberadaannya baru diketahui oleh masyarakat sekitar 1950-an. Kemungkinan besar penemunya adalah warga lokal yang sedang menambang belerang dikarenakan Kawah Ijen merupakan kawasan tambang belerang tradisional.

Waktu Terbaik Melihat Api Biru

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Gunung Ijen adalah di musim kemarau pada bulan Juli sampai September. Pada musim hujan sangat bahaya untuk mendaki karena jalanannya licin. Saat terbaik untuk mendaki gunung pukul 05.000 sampai 06.00 WIB karena di pagi hari matahari belum bersinar terik dan lama perjalanan untuk naik dan turun gunung sekitar empat jam. Pemandangan di pagi hari lebih indah karena banyak kabut yang menyelumuti gunung dan uap belerang belum berbau.

Api biru hanya dapat dilihat pada dini hari di Kawah Ijen, yaitu pada pukul 01.00-02.00, sebelum matahari terbit. Puncak momen keindahan Kawah Ijen terletak pada saat matahari sedang berada di belahan bumi lainnya. Warna terang ini berasal dari tingginya suhu yang ada di kawah tersebut.

 

PENAMBANG BELERANG

 

Sejak dini hari, para penambang belerang mulai mendaki ke puncak Gunung Ijen yang memiliki ketinggian 2.443 meter, dengan menggunakan senter di kepala, jaket tipis dan sarung tangan.
Perjalanan ke puncak Gunung Ijen memakan waktu sekitar dua jam. Setelah sampai puncak para penambang menuruni lereng yang terjal untuk menuju kawah.
Di sekitar kawah Gunung Ijen itulah, mereka mengambil belerang.
Sambil memanggul keranjang bambu penuh belerang dengan berat sekitar 70 kg, para penambang pun kembali meniti jalur berbatu ke puncak. Sesekali langkah mereka terhenti untuk beristirahat.

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *